Artikel Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam : Pengertian, Karakteristik dan Hakikat IPA

Artikel terkait : Ilmu Pengetahuan Alam : Pengertian, Karakteristik dan Hakikat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat diartikan secara harfiah sebagai ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari tentang peristiwa - peristiwa yang terjadi di alam. IPA adalah suatu  cabang  ilmu yang fokus kajiannya yaitu alam dan proses - proses yang ada di dalamnya (Ina Fitriyana, 2010 : 11). Atau jika definisi IPA menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD (2006:484) disebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang sifatnya fakta – fakta, konsep –konsep, prinsip – prinsip saja, namun juga merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Trianto (2010: 136) dinyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang berasal dari bahasa Inggris yaitu science. Kata science sendiri menurut Bundu (2006: 9), adalah berasal dari kata natural science. Natural dapat berarti alamiah, berhubungan dengan alam.
Sedangkan pengertian Ilmu Pengetahuan Alam menurut ahli yang lainnya yaitu menurut H.W Fowler (dalam Trianto, 2010: 136), dia menyebutkan bahwa IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala - gejala kebendaan dan terutama di dasarkan pada pengamatan & deduksi. Wahyana (dalam Trianto, 2010: 136) memberi pernyataan mengenai Ilmu Pengetahuan alam (IPA), adalah sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

Ilmu Pengetahuan Alam

ilmu pengetahuan alam

Berikut adalah pengertian ILMU PENGETAHUAN ALAM menurut para AHLI
- Fisher, menyatakan bahwa science merupakan  kumpulan dari pengetahuan yang didapat dengan memakai metode - metode yang berdasarkan observasi.

- Carin, menyebutkan bahwa science merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam pemakaiannya secara umum terbatas pada gejala - gejala alam. Perkembangan dari science tidak cukup ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja, namun juga oleh timbulnya metode ilmiah & sikap ilmiah.

- Nash, yang merupakan seorang ahli kimia, menitikberatkan bahwa science meupakan suatu proses atau suatu cara untuk meneropong dunia.

- Wigner, yang merupakan seorang ahli fisika memberi definisi science sebagai gudang /penyimpanan mengenai gejala - gejala alam.

- T.H. Huxley, adalah seorang ahli biologi menyebutkan bahwa science adalah pikiran sehat yang diorganisir. Secara tepat pernyataan yang gampang dimengerti ini menggambarkan kewajaran dan kemasukakalan (rasionalitas) pengetahuan ilmiah sehingga bisa membantu melenyapkan beberapa ilmu sihir (mistik) yang sering melingkupi science.

- Bube, merupakan seorang ahli fisika memberi pernyataan mengenai science, yaitu pengetahuan mengenai dunia alamiah yang diperoleh dari interaksi indera dengan dunia tersebut.

Pernyataan tersebut memberikan ketelitian terhadap 2 (dua) aspek tentang bagaimana observasi terjadi :
1. Observasi gejala - gejala alam (adalah dasar – dasar otoritas dimana pengetahuan ilmiah berlaku) melalui pikiran & indra seseorang.
2. Proses observasi berkaitan dua jalur interaksi antara pengamat (orang yang melakukan observasi) & objek (sesuatu yang diobservasi)

- James Conant, dia adalah seorang ahli kimia organic. Dia menyatakan bahwa science adalah rangkaian dari konsep-konsep yang saling berhubungan dan bagan - bagan konsep yang sudah berkembang sebagai suatu hasil eksperimentasi dan observasi, dan merupakan hasil eksperimentasi dan observasi yang lebih lanjut.

- Benyamin, merupakan seorang ahli filsafat, menyebutkan bahwa science adalah “mode of inquiry” yang berusaha untuk mencapai pengetahuan mengenai dunia dengan memakai metode hipotesa yang sudah ditetapkan terhadap apa yang diberikan di dalam observasi.

-  Dampier, adalah merupakan seorang ahli sejarah science, menyatakan bahwa science adalah pengetahuan tentang gejala - gejala alam yang teratur dan studi rasional tentang hubungan antara konsep - konsep yang mana gejala - gejala ini dinyatakan.

- A.N. Whitehed menyatakan bahwa Sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Dasar dari orde yang pertama adalah pada hasil observasi terhadap gejala/ fakta (orde observasi), sedangkan orde kedua yaitu didasarkan pada konsep manusia tentang alam semesta (orde konsepsional).

- Sund mendefinisikan Science sebagai berikut :
1. Scientific attitudes (sikap ilmiah), yaitu kepercayaan/ keyakinan, nilainilai, gagasan/ pendapat, objektif.
2. Scientific methods (metode ilmiah), yaitu cara-cara khusus dalam menyelidiki/ memecahkan masalah.
3. Scientific products (produk ilmiah), berupa fakta, prinsip, hukum, teori dan sebagainya.

Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Djojosoediro (2012: 5-6) bahwa IPA mempunyai beberapa karakteristik yang membedakannya dengan bidang ilmu yang lainnya, antara lain:
a). Ilmu Pengetahuan Alam memiliki nilai ilmiah artinya kebenaran dalam Ilmu Pengetahuan Alam dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
b). IPA adalah merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang terdiri secara sistematis & dalam aplikasinya secara umum terbatas pada fenomena alam.
c). IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas/ khusus. Caranya yaitu dengan melakukan suatu observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, & demikian seterusnya kait-mengait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya dalam rangka untuk membuktikan bahwa teori tersebut memang benar.
d). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.
e). Ilmu Pengetahuan Alam meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi, dan sikap. Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan suatu prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; yang mana metode ilmiah terdiri atas pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. Aplikasi adalah penerapan atas metode atau kerja ilmiah dan konsep Ilmu Pengetahuan Alam dalam kehidupan sehari-hari. Sikap merupakan rasa ingin tahu tentang objek, makhluk hidup, fenomena alam (gejala alam), serta yang berkaitan dengan sebab akibat yang menimbulkan permasalahan baru yang dapat dipecahkan dengan prosedur yang benar.

Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Sedangkan Hakikat IPA (Sitiatava, 2013 : 51-52) adalah :
1). ILMU PENGETAHUAN ALAM yaitu merupakan suatu pengetahuan yang mempelajari, dan menjelaskan, serta menginvestigasi suatu fenomena alam dengan segala aspek-aspeknya yang bersifat empiris.
2). IPA sebagai proses atau metode dan produk. Dengan menggunakan metode ilmiah yang sarat keterampilan proses, mengamati, mengajukan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis, serta mengevaluasi data dan menarik kesimpulan terhadap fenomena alam, maka akan diperoleh produk IPA, misalnya fakta, konsep, prinsip dan generalisasi yang kebenarannya bersifat tenttif.
3). IPA bisa dianggap sebagai aplikasi. Dengan adanya penguasaan terhadap pengetahuan dan produk, sehingga Ilmu Pengetahuan Alam bisa digunakan untuk menjelaskan, mengolah dan memanfaatkan, memprediksi fenomena alam/ gejala alam, serta dipakai untuk mengembangkan disiplin ilmu lainnya dan teknologi.
Sumber artikel Ilmu Pengetahuan Alam: berbagai sumber online.

Artikel Ilmu Pengetahuan Alam Lainnya :

Copyright © 2015 Ilmu Pengetahuan Alam | Design by Bamz